Selasa, 18 Maret 2008

GBHK

ROHIS QUWWATUL ‘AZAM
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


MUKADIMAH

“Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah dan mereka takut hanya
kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah.
Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.”
( Al-Ahzab:39)
Dan Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar (QS.3 :104)
Segala puji serta syukur bagi Allah Rabb semesta alam yang telah menu¬runkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan yang telah mengutus rasul-Nya di tengah-tengah manusia untuk menegakkan kalimat-Nya di muka bumi ini. Semoga shalawat serta salam terlimpah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia, yang telah memberikan panduan dalam mengemban dan meneruskan misi dakwah ini bagi para pengikutnya yang setia menegakkan panji-panji Islam di muka bumi.Semoga Allah menyampaikan rasa cinta kita yang besar terhadap beliau dan menguatkan kita untuk selalu i’tiba terhadap beliau.
Hadirnya cahaya Islam di masyarakat hanya dapat diwujudkan dalam suatu proses dakwah yang sungguh-sungguh dan kontinu serta berlandaskan pedoman dan kaidah yang telah diberikan Allah dan Rasul-Nya. Karena itu dinamika gerak dakwah dari masa ke masa perlu dijadikan pelajaran yang berharga untuk pengembangan dakwah pada masa-masa selanjutnya.
Rohis Quwwatul ‘Azam sebagai lembaga dakwah fakultas yang turut serta dalam mengemban amanah dakwah perlu menyusun suatu arahan dan strategi yang teratur, sistematis dan berkesinambungan, sehingga tujuan dakwah kampus dapat tercapai.



BAB I
PENDAHULUAN

I.1 PENGERTIAN
Garis Besar Haluan Kerja Rohis Quwwatul ‘Azam merupakan pedoman yang menjadi landasan gerak dakwah Rohis QA FIK dalam bentuk garis-garis besar yang ditetapkan di majelis syuro ROHIS QA FIK

I.2. FUNGSI
Garis Besar Haluan Kerja Rohis QA FIK ini berfungsi untuk memberikan arahan bagi gerak dakwah yang dilakukan dalam satu periode kepengurusan Rohis QA.


I.3. LANDASAN
Garis Besar Haluan Kerja Rohis QA disusun dengan berlandaskan Al Quran dan As Sunnah.

I.4. RUANG LINGKUP
Garis Besar Haluan Kerja Rohis QA FIK ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
BAB II Pola Dasar Dakwah Rohis QA FIK
BAB III Pola Umum Dakwah Rohis QA FIK
BAB IV Penjabaran sektor-sektor yang harus dikembangkan
BAB V Penutup



BAB II
POLA DASAR DAKWAH ROHIS QA FIK

II.1.PENGANTAR
Pola dasar dakwah Rohis QA FIK adalah kaidah asasi dakwah Islam yang melandasi gerak dakwah Rohis QA FIK. Dan hal ini harus dipegang teguh oleh setiap pengurus yang beraktivitas di dalamnya.

II.2. DEFINISI DAKWAH
Dakwah adalah kegiatan menyeru manusia ke jalan Allah (ilallah), sehingga mengingkarii thaghut dan beriman kepada Allah serta meninggalkan jalan kegelapan dan kejahiliyyahan menuju cahaya kebenaran Islam.

II.3 TUJUAN DAKWAH
Tujuan dakwah adalah tegaknya kalimat Allah di muka bumi sehingga tidak ada lagi fitnah dan dien seluruhnya hanya bagi Allah (QS. Al Baqarah : 193, QS. Al Anfaal : 39)

II.4 METODE DAKWAH
Metode yang diterapkan untuk mewujudkan tujuan dakwah adalah penyampaian dakwah dengan hikmah, pengajaran yang baik (mau’izhah hasanah) serta dengan kekuatan argumen, tidak dengan paksaan dan kekerasan (QS. An Nahl: 125), dengan berpangkal pada aksiomatika Islam yang agung yang diambil dari kitab Allah dan perjalanan hidup rasul-Nya yang mulia.

II.5. KARAKTERISTIK DAKWAH
Karakteristik dakwah Islamiyah, meliputi:
1. Rabbaniyah, artinya segala sesuatunya bersumber dari Allah
2. Syumuliyah, artinya utuh dan menyeluruh, bukan parsial
3. ‘ Alamiyah, bersifat mendunia (universal)
4. Kontemporer (kekinian), mampu mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan situasi dan kondisi di masyarakat dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
5. Ilmiyah, berdasarkan pada ilmu.
6. Menciptakan wana’ah, daya tahan (imunitas) dari segala bentuk kemaksiatan


BAB III
POLA UMUM DAKWAH ROHIS QA FIK

III.1. PENGANTAR
Pola Umum Dakwah Rohis QA FIK adalah konsep umum dakwah Rohis QA FIK yang disesuaikan dengan situasi dan prediksi kondisi objek dakwah sebagai penerapan dari pola dasar dakwah.

III.2. DAKWAH KAMPUS
III.2.1. Definisi Dakwah Kampus
Dakwah kampus adalah implementasi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan tinggi untuk menyeru civitas akademika ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di dalam kampus.
III.2.2 Tujuan Dakwah Kampus
Gerak dakwah yang dilakukan bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi yang memiliki integritas moral(aqidah) yang lurus, kredibilitas personal dan social (akhlak) yang mantap dan memiliki keberpihakan (afiliasi) terhadap islam
III.2.3 Ruang Lingkup Dakwah Kampus
Ruang lingkup dakwah kampus Rohis QA FIK adalah bidang amal pelayanan, ilmiah keprofesian dan syiar islam.
III.2.4 Objek Dakwah Kampus
Objek dari dakwah kampus adalah mahasiswa, dosen dan karyawan

II.3. PRINSIP-PRINSIP DASAR
1. Al Islam sebagai sistem kehidupan manusia (way of life) yang sempurna dan menyeluruh
2. Iman dan amal shalih sebagai dasar terhayatinya nilai-nilai Islam di lingkungan FIK.
3. Al Quran, As Sunnah serta Sirah Nabawiyah sebagai dasar aktivitas dan pembinaan.
4. Insan kamil sebagai sasaran akhir.
5. Intelektualitas dan profesionalitas sebagai karakter seorang muslim.
6. Dakwah dan pendidikan sebagai pilar utama dalam pembentukan individu dan masyarakat Islami.

III.4. TUJUAN ROHIS QA FIK
Tujuan Rohis QA FIK mengacu kepada tujuan umum Rohis QA di dalam AD/ART Rohis QA, yaitu:
1. Mewujudkan pribadi muslim yang diridhoi oleh Allah SWT, yang senantiasa menjalankan amar ma’ruf nahiy munkar
2. Memperkokoh ukhuwah islamiyyah khususnya di antara civitas akademika Fakultas Ilmu Keperawatan dan masyarakat pada umumnya.
3. Mewujudkan Rohis QA sebagai pusat kegiatan keislaman di Fakultas Ilmu Keperawatan dan sebagai wadah pelayanan ummat.
4. Membentuk citra pengurus dan lembaga yang yang rahmatan lil ‘aalamin



BAB IV
PENJABARAN SEKTOR – SEKTOR YANG HARUS DIKEMBANGKAN

IV.1. KEPENGURUSAN DAN KEORGANISASIAN
IV.1.1 Pendahuluan
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang kokoh.” (QS. Ash Shaff : 4)
IV.1.2 Tujuan
1. Terciptanya iklim yang kondusif untuk meningkatkan kinerja pengurus.
2. Terbentuknya sistem organisasi yang mantap dan solid yang berkesinambungan.

IV.1.3 Parameter Keberhasilan
1. Visi, misi dan tata tertib organisasi membudaya dikalangan pengurus dan terimplementasii sepanjang masa kepengurusan.
2. Terciptanya ukhuwah dan interaksi yang harmonis antar pengurus.
3. Terselenggaranya evaluasi bulanan secara rutin sebagai mekanisme kontrol dan pengembangan organisasi.
4. Tidak melakukan kesalahan yang sama pasca evaluasi.
5. Terselenggaranya kegiatan rutin bagi peningkatan ukhuwah, motivasi, soliditas dan kinerja pengurus
6. Jumlah pengurus yang aktif proporsional dan stabil.
7. Peningkatan kualitas kondisi ruhi, jasadi dan ilmy pengurus.
8. Optimalisasi fungsi sekretariat sebagai pusat informasi dan koordinasi.
9. Adanya pemasukan dana dari hasil wirausaha Rohis QA sendiri.
10. Mekanisme kontrol pengaturan keuangan yang baik.

IV.2 SUMBERDAYA MANUSIA DAN KADERISASI
IV.2.1. Pendahuluan
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong agama Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:’Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku(untuk menegakkan agama) Allah?’Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: ‘kamilah penolong-penolong Agama Allah.’ (QS. Ash-Shaff:14)
IV.2.2. Tujuan
1. Terlaksanakannya program peningkatan pemahaman dan skill diniyah , dakwah, kepemimpinan, manajerial, wawasan keumatan , dan humaniora dengan memperhatikan skala prioritas , proporsionalitas, fleksibilitas terhadap situasi dan kondisi serta sinergii dengan kebutuhan sektor – sektor lain dalam FIK.
2. Terberdayakannya dan terjaganya kuantitas dan kualitas kader dan pengurus yang memiliki keinginan dan atau komitmen untuk beraktivitas di Rohis QA FIK
3. Adanya kontinuitas pembinaan terhadap mahasiswa muslim FIK
4. Terjaganya ruhul istijabah setiap kader
IV.2.3. Parameter Keberhasilan
1. Jumlah kader yang tersedia lebih banyak daripada jumlah minimal kebutuhan organisasi.
2. Tersusun dan termanfaatkannya data base dan track record kader dan pengurus yang solid dan mutakhir sepanjang kepengurusan.
3. Terlaksananya kegiatan peningkatan pemahaman dan skill diniyah, dakwah, kepemimpinan, manajerial, wawasan keummatan dan humaniora sesuai dengan rencana, yang dihadiri oleh kader dan pengurus dengan jumlah yang telah ditargetkan.
4. Adanya pernyataan dari setiap bidang bahwasanya kebutuhan bidang tersebut telah tercukupi dari segi skill dan jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan di bidang tersebut
5. Adanya rencana penempatan kader dan pengurus yang memiliki keinginan dan atau komitmen untuk berdasarkan data base dan track record yang tersedia, dan rencana tersebut bermanfaat bagi usaha pemberdayaan kader dan pengurus di sektor masing-masing.
6. Jumlah kader dan pengurus yang memiliki keinginan dan atau komitmen pada akhir kepengurusan sama dengan atau mendekati ¾ jumlah kader dan pengurus pada awal kepengurusan.

IV.3. SYIAR ISLAM YANG EFEKTIF
IV.3.1. Pendahuluan
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS.Fushshilat 41:33)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tantang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl 16:125)
IV.3.2. Tujuan
1. Terealisasinya nilai-nilai islami di kampus FIK
IV.3.3. Parameter Keberhasilan
1. Meningkatnya jumlah partisipan kegiatan-kegiatan syiar yang diadakan oleh Rohis QA
2. Diterimanya opini Rohis QA di mayoritas civitas.
3. Adanya peningkatan pemahaman keislaman pada objek dakwah Rohis QA
4. Kegiatan syiar yang dilakukan dapat menyentuh semua kalangan kampus.


BAB V
PENUTUP

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al Baqarah 2:286)